Kalau ngomongin soal ilustrasi, kita bakal banyak banget menemui berbagai macam teknik dan cara menggambar dari berbagai sumber. Namun, yang paling sering digunakan oleh banyak ilustrator terkenal adalah dengan menggunakan teknik grayscale. Namun, sudahkah kamu tahu tentang teknik yang satu ini?
Pengenalan Teknik Grayscale untuk Pemula
Seperti namanya, gambar jenis ini biasanya tidak berwarna atau hanya abu-abu saja. Mungkin bagi era digital yang sudah banyak warna, teknik ini terlihat tidak jelas, tetapi ternyata cukup banyak digunakan oleh para ilustrator terkenal ketika pertama kali belajar ilustrasi. Sehingga patut sekali untuk kamu coba.
Baca juga: Tips Belajar Animasi untuk Pemula
Teknik ini dikatakan sebagai kumpulan corak monokromatik dar putih murni yang paling terang hingga hitam murni di sudut yang paling gelap. Sehingga ia tidak menggunakan warna sama sekali, tetapi hanya memanfaatkan teknik pencahayaan saja.
Selain untuk belajar ilustrasi, kamu juga bisa menemukan jenis gambar ini untuk beberapa karya seperti fotografi karena ia akan memberikan kesan yang misterius.
Baca juga: Mengenal Arti Warna Merah dan Putih di Bendera Indonesia Untuk Kebutuhan Desain
Lalu, sebenarnya apa sih citra gambar abu-abu ini?
Jadi, grayscale adalah berbagai nuansa warna yang monokromatik dari hitam menjadi putih. Sehingga gambar ini hanya memiliki warna abu-abu dan tidak berwarna.
Teknik ini bisa digunakan untuk latihan ilustrator pemula karena memiliki nilai luminance. Terlepas dari warna, luminance ini dapat menggambarkan kecerahan atau intensitas suatu gambar yang dapat diukur pada skala dari hitam (nol intensitas) ke putih (intensitas penuh)
Cara Menggunakan Teknik Grayscale
Karena sudah tahu pengertiannya, kita akan lanjut ke cara penggunaannya seperti berikut ini.
- Sebelumnya gambar kamu yang bertajuk hitam putih harus selesai lebih dulu seperti gambar di bawah ini agar bisa langsung dieksekusi. Namun, usahakan untuk memisahkan antara bagian karakter dan backgroundnya agar lebih mudah untuk menggabungkannya.
- Apabila sudah, kamu bisa menambahkan layer baru di atas gambar yang sudah jadi dengan settingan “overlay”. Layer ini dibuat klip di atas layer gambar aslinya ya agar lebih mudah melakukan pewarnaan.
- Kemudian, kamu bisa menambahkan warna dasar terlebih dulu. Di semua area yang diperlukan. Usahakan untuk menutup seluruh area permukaan.
- Agar warnanya terlihat lebih menyala, kamu bisa menambahkan lagi layer “overlay” dan menambahkan detail warna yang dibutuhkan. Karena biasanya kalau hanya 1 layer saja, warnanya tidak terlihat detail dan cenderung kusam.
Baca juga: Skill Yang Harus Dimiliki di Era Milenial (Era Digital)
- Selain menggunakan layer “overlay” ini, kamu juga bisa mencoba berbagai jenis layer style lainnya. Contohnya seperti luminosity apabila kamu hendak menambahkan efek glowing pada gambar.
- Jika sudah selesai, kamu bisa menambahkan watermark dan dipost di media sosial ya.
Dalam bentuk digital, teknik ini bisa kamu cetak untuk kebutuhan berbagai macam format, misalnya saja seperti PDF, JPEG, PNG, JPG, dan lain-lain. Jadi, kamu tidak perlu khawatir teknik ini tidak kompatibel dengan jenis teknik yang lain.
Baca juga: 5 Contoh Ide Desain dan Background Tema Kemerdekaan
Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya, kenapa sih perlu banget belajar teknik yang satu ini?
Bagi pemula, biasanya menentukan lighting pada gambar akan lebih sulit. Karena itu, belajar teknik monokrom hitam putih ini akan membantumu lebih mudah dalam menentukan arah datangnya cahaya pada gambar.
Di Kelasanimasi.com sendiri, teknik ini biasa dipelajari pada Kelas Basic 3D. Sebelum melakukan pewarnaan, kamu akan diajari mengarahkan lighting terlebih dulu, barulah kemudian memberikan warna pada objek 3D yang telah disediakan. Sehingga warna pada objek akan terlihat lebih jelas.
Untuk bergabung dan belajar teknik grayscale lebih lanjut, kamu bisa klik daftar di website Kelasanimasi.com atau klik gambar di bawah ini.