Tips Memilih Topik Presentasi yang Tepat

Tips Memilih Topik Presentasi yang Tepat

Memilih topik presentasi merupakan sebuah awal untuk membawakan pesan kepada audiens. Namun, hal tersebut tidak mudah, terutama bagi seorang pemula. Oleh karena itu memilih topik merupakan sebuah tantangan besar kedua setelah mengatasi rasa takut dalam presentasi.

5 Tips Memilih Topik Presentasi

Mungkin bagi sebagian orang memilih topik ini sangat sepele, tetapi hal tersebut bisa menghabiskan sebagian besar waktu persiapan presentasi. Sehingga waktu yang seharusnya untuk menyusuk kerangka dan berlatih malah habis di awal. 

Baca juga: Tips Semangat Kerja di Hari Senin Buat Kamu yang Mulai Lelah

Hal tersebut biasanya juga disebabkan oleh beberapa faktor ini.

  1. Kamu memiliki topik yang menarik minat, tetapi kamu merasa tidak punya cukup informasi dan pengetahuan tentang hal tersebut.
  2. Atau kamu punya satu pengetahuan yang bisa dijadikan topik, tetapi kamu khawatir ada audiens yang lebih pintar dan lebih tahu

Agar kedua hal tersebut tidak menghambat kamu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan berikut ini.

  • Upayakan Berbicara untuk Memberi

topik presentasi: memberi

Dengan niat berbicara untuk memberi, kamu bisa fokus ke kepentingan audiens. Sehingga kamu bisa berpikir tentang pengetahuan atau inspirasi apa yang bisa audiens dapatkan. Dengan begitu kamu tidak perlu memikirkan tepuk tangan atau pujian yang akan didapatkan. 

Selain itu, pemikiran ini akan membuat presentasi kamu menjadi lebih mengena dan memorable bagi audiens serta membangun rasa percaya diri. Karena kamu bisa fokus pada kepentingan audiens, maka tekanan pada diri kamu akan berkurang. Lalu, kamu juga tidak akan memperdulikan apakah akan dapat tepuk tangan atau tidak. Sehingga rasa tegang dalam diri kamu berkurang. 

  • Temukan Tujuanmu

Dalam dunia kerja dan bisnis, ada 2 jenis tujuan secara umum untuk presentasi.

  • To inform (presentasi informatif), jenis pertama ini membuat audiens ‘mengetahui’ apa yang sebelumnya mereka tidak tahu. 
  • To persuade (presentasi persuasif), jenis kedua membuat audiens ingin bergerak ‘melakukan’ sesuai yang Anda inginkan.

Selain dua tujuan umum di atas, Anda juga harus menemukan tujuan spesifik presentasi agar lebih mengena dan tepat sasaran. 

Anda bisa menggunakan formula, 

“Audiens akan _________ setelah mendengar presentasi saya.”

Misalnya untuk presentasi informatif, maka “Audiens akan tahu anjuran dan larangan mengenai keselamatan kerja di perusahaan ini.”

Sedangkan untuk presentasi persuasif, maka “Audiens akan berperan aktif dalam kegiatan bersepeda ke tempat kerja.”

Baca juga: Warna Pakaian yang Tepat Untuk Dipakai Presentasi

Dengan kamu memiliki tujuan spesifik seperti di atas, maka presentasimu akan semakin terarah dan mencapai tempat tujuan. Sehingga apa yang kamu harapkan setelah presentasi akan menjadi lebih mudah diwujudkan. 

  • Berbicara Tentang Hal yang Kamu Tahu

Sebagian orang yang melakukan presentasi biasanya dibayar, apalagi jika ilmu yang disampaikan sangat dibutuhkan dengan pembicara yang terkenal. Contohnya Pak Hermawan Kertajaya sebagai seorang ahli pemasaran ternama, pasti seminarnya dinantikan para pemilik perusahaan yang ingin sukses dan berkembang. 

Namun, apabila beliau membawakan materi tidak sesuai dengan pengalamannya, pastilah orang tidak akan percaya. 

Karena itu, penting untuk memilih topik yang sudah pernah kamu pelajari, bisa dari sejak sekolah, kuliah, hingga training khusus. Dan, akan lebih bagus lagi jika kamu memiliki pengalaman di topik tersebut.

  • Riset Topik Secara Mendalam

Dalam menyampaikan topik presentasi, kamu butuh fakta atau data penunjang. Misalnya topiknya tentang mematuhi aturan lalu lintas, maka kamu bisa menambahkan data yang valid tentang pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan kecelakaan di Indonesia. Selain itu, sebutkan juga sumber data yang kredibel ya agar lebih meyakinkan dan menghindari plagiarisme.

Baca juga: Tips Desain Powerpoint Agar Audiens Tidak Bosan

  • Hormati Kecerdasan Audiens

Karena fokusmu berbagi informasi, usahakan untuk menghormati kecerdasan audiens agar tidak menggurui. Sehingga kamu akan lebih santai dan seolah-olah sedang ngobrol dengan teman. Selain itu, kamu akan lebih mudah bonding dan pemikiranmu lebih mudah diterima mereka.

Selain topik presentasi, kamu juga bisa membuat slide yang menarik dengan menggunakan animasi. Contohnya dengan memakai Powerpoint. Animasi ini juga bisa digunakan untuk promosi dan media pembelajaran. 

Kamu bisa mempelajarinya dari nol di Kelasanimasi.com, salah satu kursus animasi terbaik di Indonesia. Selain materi, kamu juga akan mendapatkan sertifikat. Yuk, kembangkan presentasimu dengan slide yang menarik di Kelasanimasi.com. 

prinsip desain