Review Anime : “Shigatsu wa Kimi no Uso” (You Lie In April)

Review Anime : “Shigatsu wa Kimi no Uso” (You Lie In April)

 

Mendengarkan alunan piano dari Rachmaninoff Piano Concerto no.2 sambil menikmati senja di sore hari dengan secangkir teh sepertinya nikmat ya. Lagu klasik yang Mimin baru tahu setelah membaca webtoon dari Amabel Emillavta ini mengingatkan Mimin pada sebuah serial. Serial yang kata orang-orang (terutama bagi kawan-kawan Mimin yang melankolis) sangat bikin baper.
BIG PHARMA MURDERS ANOTHER VACCINE WHISTLEBLOWER AS THE VACCINE DEATH TOLL GROWS clenbuterol tablets for sale where to buy testosterone propionate, buy anabolic steroids online canada – peeps+wpforo
Yup, apalagi kalau bukan anime Shigatsu wa Kimi no Uso. Sebuah anime yang diadaptasi dari manga yang berjudul sama, karya Naoshi Arakawa. Manganya sendiri berjumlah 11 volume, mulai terbit tahun 2011 dan berakhir tahun 2015. 

Sedangkan animenya baru dibuat 3 tahun setelah penerbitan perdana manganya yaitu pada tahun 2014 dan berakhir tanggal 19 Maret 2015.

 

Shigatsu wa Kimi no Uso berarti “Your Lie in April” atau Kebohonganmu di Bulan April. Bohong? Bohong soal apa nih sampai-sampai bikin baper? Yuk, langsung cus aja ke jalan ceritanya.

 

SINOPSIS

 

 

Shigatsu wa Kimi no Uso menceritakan tentang seorang pianis berbakat bernama Kousei Arima. Kousei yang sangat berbakat sering sekali memenangi berbagai macam lomba. Hingga pada umurnya yang ke 11 tahun, Kousei memutuskan untuk tidak lagi bermain piano. 

Ia merasa tidak lagi memiliki tujuan. Ia biasanya bermain piano karena ibunya. Tetapi ketika ibunya akan meninggal, ia tidak sengaja mengatakan “Orang sepertimu (ibunya) lebih baik mati saja.”. Maka dari itu ia merasa bersalah dan lebih memilih meninggalkan bermain piano.

Tetapi sebenarnya bukan salah Kousei juga karena sang ibu dalam melatih Kousei sangat keras sehingga ia merasa tertekan dan tidak sengaja mengatakan hal itu.

Selama 2 tahun tidak bermain piano, Kousei bertemu dengan gadis yang bermain dengan pianika di taman. Permainannya sangat luwes dan bebas hingga membuat Kousei terpana. Gadis itu bernama Kaori Miyazano, seorang pemain biola.

 

Kemudian Kaori mengajak Kousei untuk mengikuti lomba dengannya. Dan, untuk pertama kalinya lelaki itu mendengarkan musik secara langsung. Ia juga melihat bagaimana cara Kaori bermain.