3. Hampir tidak bisa lagi dioperasikan
Karena kebangkrutan yang terjadi pada NaN pada awal tahun 2002, softaware Blender hampir saja tidak dipasarkan lagi.
Karena sudah memiliki fanbase yang besar, mereka para fans terus berjuang agar Blender tidak jadi ditarik mundur. Kemudian Roosendaal membuat perjanjian dengan para investor NaN dan mendirikan yayasan nirlaba untuk membeli source code Blender seharga 100.000 Euro.
4. Film pertama Blender3D yang menjadi Open Movie adalah Elephant Dream. Terdiri atas 15696 frame yang dirender dalam 125 hari. Pada 24 fps berarti 10 menit 54 detik.
Setelah Elephant Dream film – film selanjutnya yaitu :
Big Buck Bunny (versi 2.45)
Sintel (versi 2.50)
Tears of Steel (versi 2.60)
Cosmos Laundromat (versi 2.70) ..
5. Bikin animasi menjadi murah
Karena softwarenya yang gratis, biaya membuat animasi menjadi lebih murah. Pasalnya beberapa software lain seperti 3DMax, Maya, dan lain-lain terdapat biaya yang harus dibayar. Hal itu karena mereka merujuk ke studio-studio animasi yang memiliki modal besar.
Padahal jika digunakan untuk keperluan pribadi tentu akan membuang banyak biaya. Apalagi jika keperluan itu hanya sekadar untuk belajar bagi pemula, bukan untuk hal komersial.
Rata-rata para pemula sudah jiper duluan, takut untuk memulai karena biaya yang dikeluarkan tentu besar.
6. Nama Blender berasal dari lagu berjudul Blender yang dinyanyikan oleh grup Yello dalam album Baby
Nah, kalau ini Mimin enggak tahu sejarah aslinya karena Ton Roosendaal hanya bilang itu saja. Mungkin itu lagu yang disukai oleh sang pengembangnya. Hehe dan mungkin selalu didengarkannya ketika tidur oleh Roosendaal.
7. Memiliki ukuran hanya 100 Megabyte saja
Bagi kamu yang tidak memiliki harddisk besar dan masih ingin belajar animasi, tentu Blender ini sangat menguntungkan. Ukurannya yang tidak mencapai 1 Gigabyte, hanya 100 Megabyte saja tentu akan ringan jika digunakan pada ukuran harddisk yang kecil.
